CARA MEMBUAT PESTISIDA HAYATI / ALAMI
KOMBINASI BAHAN ALAMI MENJADI
PESTISIDA HAYATI SEBAGAI
TEKNOLOGI TERAPAN DI DALAM
DUNIA PERTANIAN
Di dalam dunia pertanian pestisida &
pupuk merupakan hal penting demi
kelangsungan budidaya
dan tercapainya hasil panen yang
berkualitas serta
bernilai ekonomis, sehingga di
berbagai
daerah muncul manufer baru secara
alami dalam membuat
penunjang kelangsungan pertanian,
seperti contoh teknologi budidaya
padi secara organic
dengan dibuatnya pupuk organic dan
pestisida organic.
Pestisida organic sudah banyak
dibuat oleh
kalangan petani maupun penelit i
dengan
memperhatikan tiga sifat hama yang
rentan terhadap
panas, pahit dan pedas, sehingga
bahan
yang dibuat pun terkadang hanya
memperhatikan ketiga
sifat itu saja tanpa melihat
kerentanan
pestisida terhadap tanah.
Dari beberapa pemikiran, maka dirasa
perlu
membuat hal baru dalam membua t
pestisida. Tidak
hanya melihat sifat hama, akan
tetapi memperhatikan
factor lingkungan juga.
Oleh karena
itu
dibuatlah pestisida yang
ramah lingkungan yaitu pestisida
hayati dengan campuran urine.
Kenapa harus Pestisida hayati?.
Pestisida
hayati adalah bahan yang digunakan
untuk mengatasi
permasalahan Hama & Penyakit
Tanaman secara alami
dan menggunakan bahan yang
tersedia di
sekitar kita / alam. Jadi jelas alasan
pestisida
hayati diangkat karena membantu
petani dalam
merawat dan memberikan
perlindungan terhadap tanaman
yang lebih murah dibandingkan
pestisida kimia namun
secara kegunaan sama.
=
Jadi jelas bahwa urine akan sangat
membantu
dalam proses penyuburan di dalam
tanah dan
menjaga lingkungan secara alami,
sedangkan bahan
lainnya akan membantu dalam
pengendalian
hama dan penyakit pada
tanaman khususnya padi sebagai
sumber bahan makanan pokok.
Alat & Bahan Yang Di Gunakan
Dalam Pembuatan Pestisida
Hayati :
- Alat :
- Ember Cat Kecil
- Plastik Hitam
- Saringan
- Karet Gelang
- Linggis/cangkul
- Alu/blender
- Pisau
- Gelas air mineral
- Gunting
- Bahan :
- Cabai Merah ¼ kg
- Serai 10 helai
- Laja 5 buah
- Bawang Putih ½ gelondong
- Terasi 50 gr 6. Tembakau 500 gr
- Deterjen 50 g
- Air Mineral 1 liter 9. Urine 240 ml
- Teknik Pembuatan & Penyimpanan Teknik Pembuatan :
- Siapkan air mineral sebanyak satu liter dalam ember, kemudian tambahkan deterjen dan aduk sampai merata.
- Haluskan cabai merah, laja,daun sirih & bawang putih, kemudian jadikan satu dalam ember yang sudah di isi air & deterjen lalu aduk sampai merata.
- Tambahkan tembakau & terasi kemudian aduk kembali.
- Setelah semua bahan tercampur tambahkan air seni yang sudah disiapkan kemudian aduk kembali sampai merata, tutup ember dengan rapat menggunakan plastik dan diikat karet gelang.
- Penyimpanan :
- Buat lubang dalam tanah menggunakan linggis/ cangkul sampai dengan 50 cm
- Kemudian masukan ember yang berisikan bahan lengkap kedalam tanah dengan ditambahkan sampah rumah tangga sebagai pelapis ember didalam tanah.
- Setelah dalam kurun waktu 4-5 hari, keluarkan ember dari tanah, kemudian buka tutup ember dan saring airnya untuk digunakan. = Hama Yang Dapat Dikendalikan Pada dasarnya semua pestisida sama dalam penggunaannya, namun yang membedakan spesifikasi bahan yang difokuskan untuk mengendalikan hama tertentu dalam ekosistem tertentu pula. Akan tetapi disini dicoba menggunakan bahan yang lebih kompleks sehingga beberapa hama dapat dikendalikan diantaranya adalah hama yang sangat meresahkan pada ekosistem sawah seperti : Wereng Batang Coklat (WBC), belalang, kepik, ulat dan telur keong mas.
- Dosis & Anjuran Pestisida
- Dosis Pestisida dapat digunakan pada hama yang memiliki daya resisten rendah dengan dosis 1:5 (seperti : WBC, Kepik hijau, laba-laba dan belalang).
- Sedangkan pada hama yang memiliki daya resisten yang cukup tinggi, dosis yang digunakan 3:5 (seperti ulat & telur keong mas)
- Cara Pemakaian Pada dasarnya cara pemakaian pestisida ini sama dengan pestisida lainnya, yaitu disemprotkan kepada tanaman yang terserang oleh hama sesuai dengan dosis dan anjuran yang berlaku. Silahkan mencba!!!!!
0 comments:
Post a Comment