March 30, 2014

BAHAN AJAR KELAS X SEMESTER I part 2

BAB III
AKTIVITAS PERMAINAN BOLA KECIL

1.      Sekilas permainan Bola Tangan
Permainan bola tangan merupakan modifikasi antara permainan bola basket dan sepak bola yang mengandalkan kemahiran tangan untuk memasukkan bola kegawang lawan. Dimainkan oleh 2 regu, masing-masing regu terdiri dari 7 orang pemain dan dimainkan pada lapangan berukuran 20x40 meter. Tujuan permainan adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya, dengan cara melempar bola ke gawang lawan yang dijaga oleh lawan. Permainan ini memainkan bola dengan seluruh anggota tubuh, kecuali kaki dan cara bermainnya membawa bola sebanyak-banyaknya tiga langkah dan menahan bola ditangan paling lama  menit.
2.      Peraturan
a.      Lapangan
Lapangan berbentuk empat persegi panjang berukuran:
·   Panjang lapangan                 : 40 meter
·   Lebar lapangan                     : 20 meter
·   Garis pembatas lapangan     : 5 cm
b.      Gawang
Tiang gawang harus berbentu persegi panjang dengan ukuran 8x8 cm, sedangkan ukuran gawang adalah sebagai berikut:
·   Tinggi gawang         : 2 meter
·   Lebar gawang          : 3 meter
c.       Daerah gawang
Daerah gawang dibuat garis panjangnya 3 meter, pada jarak 6 meter (akhir) dan ujungnya dihubungkan dengan garis gawang, dengan membentuk seperempat lingkaran dengan jari-jari 6 meter diukur dari tiang gawang.
d.      Garis lempar bebas
Garis lempar bebas dibuat dengan panjang 3 meter, dibuat pada jarak 9 meter dari garis gawang, dan ujungnya dihubungkan pada garis gawang membentuk seperempat lingkaran, berjari-jari 9 meter diukur dari tiang gawang
e.       Garis tembakan hukuman
Garis tembakan hukuman atau garis pinalty sejauh 7 meter dari garis gawang dan panjangya 1 meter sejajar dengan garis gawang.
f.       Bola
Bentuk bola harus berbentuk bulat berwarna tunggal (satu warna), bagian luarnya terbuat dari kulit atau dari karet atau bahan sintetis lainnya.
Bola berukuran:
·   Untuk putra : berat bola: 425 – 475 gram
Diameter : 58 – 60 cm.
·   Untuk putri  : berat bola: 325 – 400 gram.
Diameter : 54 – 56 cm.
g.      Lama permainan
Lama permainan dibagi menjadi 2 babak yaitu:
·   Untuk putra : 2x30 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
·   Untuk putri : 2x 25 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
h.      Wasit
Pertandingan bola tangan dipimpin oleh 2 orang wasit, kedua wasit mempunyai wewenang yang sama dibantu oleh pencacat waktu.
3.      Teknik dasar permainan bola tangan
a.       Teknik melempar bola
1). Cara melempar bola dapat dilakukan dengan dua tangan dan tergantung pada variasi yang digunakan:
a)      Lemparan dari atas kepala (over head pass)
b)      Lemparan dada (over chest pass)
c)      Lemparan dari bawah lengan (over underhand pass)
2). Cara melempar bola dengan satu tangan paling sering dilakukan karena lemparan ini secara relative sangat mudah, cepat dan terarah. Macam-macam lemparan satu tangan adalah:
a)      Lemparan dari atas bahu (javelin pass)
b)      Lemparan dari samping badan (side pass)
c)      Lemparan dari belakang badan ( reverse pass)


b.      Teknik menggiring bola (dribbling)
Latihan dribbling harus dilakukan secara sistematis, maksudnya  diawali dengan gerakan yang lambat ke gerakan yang lebih cepat atau dari yangmudah, kemudian setelah gerakan tersebut sedah dikuasai gerakan ditambah dengan gerakan-gerakan yang lebih sulit. Suatu bentuk sistematika dribbling antara lain:
1). Drible harus dengan satu tangan.
2). Drible harus dengan berganti-ganti tangan yang memenatulkan bola.
3). Drible zig-zag.
4). Drible – vivot – drible zig-zag.
5). Bodweaving – drible zig-zag.
Cara melakukan gerakan drible:
1). Bola dipantulkan dengan satu tangan.
2). Bola dipantulkan kira-kira 1meter di depan pemain yang sedang bergerak atau berlari kedepan.
3). Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang terakhir menyentuh ujung-ujung jari tangan.
c.       Teknik menembak bola
      1). Menembak bola dengan sikap berdiri (the standing throw shot)         
Tembakan ini sangat sederhana dan kemungkinan berhasilnya sangat kecil, karena lemparan ini memberikan kesempatan lawannya untuk mempertahankan gawangnya. Pada waktu menembak dianjurkan untuk menembak ke bawah atas panggul dan memantulkan bola didepan gawang agar sulit ditangkap penjaga gawang.
            2). Menembak saat bola keatas (the jump shot)
Sebelum menembak, penembak bola melakukan gerakan melompat keatas dengan maksud menembakkan bola melewati ats kepala atau lengan lawan. Penembak mendaratkan kakinya disekitar dimana ia menumpuh atau melompat pada awal gerakan.
            3). Menembak saat meloncat ke depan (the dive shot)
Menolakkan kaki didepan garis gawang kemudian meluncurkan badannya kedepan arah gawang lawang sehingga seluruh badannya melayang diudara. Bola dipegang dengan satu tangan diatas bahu, bola dilepaskan pada saat mencapai titik tertinggi dari hasil lompatan ke depan.
            4). Menembak sambil menjatuhkan diri (the fatal shot)
Bola dipegang dengan satu tangan lalu badan dicondongkan kedepan atau kesamping dan dilanjutkan dengan gerakan melepaskan tembakan. Setelah bola lepas dari lengan, penembak mendaratkan badannya dilanjutkan dengan gerakan menggulingkan badan.
            5). Menembak dari samping badan (the side throw)
Menembak dari samping diakhiri dengan gerakan pura-pura untuk memperdaya lawan sehingga bergerak kearah yang salah dan membuka ruang yang keras untuk dapat menembakkan bola. Cara ini dilakukan apabila terhalang oleh lawan sehingga tidak dapat bekerjasama dengan temannya
            6). Menembak saat melayang (the flying shot)
Aspek penting yang diperhatikan ialah irama langkah. Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan tiga langkah yang diizinkan sebelum melompat pada waktu langkah terakhir.
Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat cukup jauh ke depan dan juga melepas bola. Menembak dengan cara ini, memberi keuntungan bagi penembak yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga atau lebih keras. Dalam melakukan flying shot ini, harus diperhatikan 3 unsur pokok yaitu: awalan (irama langkah), ketinggian lompatan, dan jarak.
d.      Teknik menangkap bola
Menangkap bola umumnya menggunakan dua tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola adalah, sebagai berikut:
1). Posisi menghadap kearah sasaran atau bola.
2). Posisi kedua tangan dijulurkan lurus ke depan.
3). Posisi badan agak condong ke depan.
4). Posisi kaki agak sedikit dibuka.
Macam-macam jenis tangkapan dalam bola tangan:
1). Tangkapan dua tangan dari didepan
2). Tangkapan dua tangan dari atas
4.      Taktik dalam permainan
a.       Pola pertahanan
·         Pertahanan man to man : pertahanan ini dilakukan bila lawan menguasai bola, dan pemain bertahan segera menjaga dengan ketat pemain penyerang  yang memasuki daerahnya dengan cara satu lawan satu.
·         Pertahanan zone defence (pertahanan daerah): setiap pemain bertahan bertanggung jawab menjaga daerah pertahanan masing-masing yang telah dibagi.
b.      Pola penyerangan
·         Pola pertahanan man to man, maka untuk penyerang mnenggunakan pola blocking dan screeving.
·         Pola pertahanan daerah, maka penyerang menggunakan pola serangan dengan membentuk formasi 4-2, 3-3 atau 3-2-1.
·         Serangan balik cepat (conter attack).

BAB IV
AKTIVITAS ATLETIK

1.      Sejarah dan sekilas tentang atletik

Atletik berasal dari Yunani, pada saat itu diperlombakan penthion atau sekarang disebut dengan pancalomba, artinya lima nomor perlombaan. Pada olimpiade 1896 di Athena nomor marathon dipertandingkan. Bangsa indonesia mengenal olahraga atletik tahun 1930-an,pada waktu pemerintah Hindia Belanda memasukkan atletik sebagai salah satu pelajaran sekolah. Pada tanggal 3 September 1990 terbentuklah Persatuan Atletik seluruh Indonesia atau disingkat PASI.
Atletik adalah salah satu nomor olahraga perorangan yang terdiri dari lari, lompat,lempar/tolak yang dilakukan pada lintasan atau lapangan. Atletik sebagai aktivitas fisik yang sangat baik untuk kebugaran jasmani, karena ada gerak alamiah, seperti lari, lompat, lempar/tolak.
Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah dilakukan oleh manusia sejak zaman purba sampai dewasa ini. Bahkan boleh dikatakan sejak adanya manusia dimuka bumi ini atketik sudah ada, kerena gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabangolahraga atletik, seperti berjalan, berlari, melompat, dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Peraturan
a.       Lapangan
Untuk perlombaan nomor lari yang standar, diperlukan lapangan yang mimiliki 6 lintasan dengan ukuran sebagai berikut:
·         Panjang keliling                 : 400 meter
·         Lebar                                 : 7,32 meter
·         Lebar setiap lintasan         : 1,22 meter
·         Garis pemisah tiap-tiap jalur : 5 cm dengan warnah putih
b.      Pakian
Para atlet untuk nomor atletik menggunakan pakian khusus atletik (kaos) yang tidak tembus pandang jika terkena air. Atlet boleh bertelanjang kaki (tanpa sepatu) atau atlet boleh menggunakan sepatu yangbersol atau berpaku besi.
c.       Blok start
Blok start untuk tumpuan pelari pada waktu start seharusnya dapat diatur maju mundur, tetapi tidak menggunakan per.
3.      Nomor-nomor atletik
a.       Nomor lari
Berdasarkan peraturan lomba lari, nomor lari terdiri atas nomor lari jarak pendek (sprint), lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Pada semester satu ini yang akan kita pelajari adalah lari jarak pendek.
v  Lari jarak pendek (sprint)
Lari jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Lari cepat meliputi jarak: 100 m, 200 m, 400m. kelangsungan gerak pada sprint secara teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah terletak pada penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin membutuhkan daya tahan yang besar, sehingga ada yang dinamakan “edurance”.
Teknik lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan lari, dan teknik memasuki garis finish.
1). Start jongkok
      Cara melakukan start jongkok adalah sebagai berikut:
·         Posisi berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada sandaran blok start, lutut kaki belakang berada sejajr dengan ujung kaki depan.
·         Kedua lengan lurus sejajr dengan bahu, dan jari-jari tangnan diletakkan dibelakang garis start.
·         Berat badan bertumpu di kedua tangan, sehingga sikap seimbang dapat dipertahankan sampai ada aba-aba.
Start  jongkok yang digunakan oleh pelari jarak pendek, dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
·         Start jongkok pendek (bunch start)          : jarak kaki saat jongkok 14-28 meter
·         Start jongkok menengah (medium start)   : jarak kaki saat jongkok 35-42 meter
·         Start jongkok panjang (long start)                        : jarak kaki saat jongkok 50-70 meter
Aba – aba start pada perlombaan lari sprint adalah sebagai berikut:
·         Bersedia
Pelari menuju tempat start didepan blok start dengan melangkahkan mundur seperti merangkak, dengan meletakkan kaki pada blok start, yang disusul kaki belakang, kedua ujung kaki tetap menyentuh tanah, jari-jari tangan tepat di belakang garis start. Kedua lengan tetap dalam posisi lurus dengan sidikit melebar dari bahu. Bahu sedikit condong ke depan berat badan berada di tengah-tengah sehinggabadan dalam posisi seimbang. Punggung diangkat sedikit agak rata,otot leher dan rahang rileks, kepala bagian belakang segaris dengan punggung, pandanmgan ke bawah atau ke depan sekitar 1-2 meter dengan garis start dan konsentarsi dengan aba-aba selanjutnya.
·         Siap
Angkat pinggul ke atas, dengan barat badan berada di kedua tangan dan pandangan ke bawah dengan mengikuti gerakan badan, kedua lengan dalam sikap lurus membentuk sudut 120 derajat.
·         Ya
Tolakkan kaki pada blok start, ayunkan kedua lengan ke depan secara bergantian dan berlawanan dengan gerakan kaki (jika tangan kanan didepan maka kaki kanan dibelakang, begitu juga sebaliknya).
2). Gerakan lari
      Gerakan sprint, dibagi menjadi 3 gerakan,. Yaitu:
·         Posisi tubuh pada saat lari
Posisi tubuh/badan condong ke depan secara wajar, serta otot sekitar leher dan rahang tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris. Pada saat lari mulut tertutup dan rapat serta pandangan ke depan lintasan.
·         Ayunan kedua lengan
Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara berganti-ganti dengan siku sedikit dibengkokkan.
·         Gerakan langkah kaki
Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin. Pendaratan kaki/tumpuan selalu pada ujung telapak kaki, sedangkan lutut sedikit dibengkokkan.
3). Memasuki finish
      Memasuki garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai sukses. Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish sangatlah rugi.
      Teknik memasuki garis finish:
·         Membusungkan dada kedepan, saat menjelang garis finish.
·         Menjatuhkan salah satu bahu kedepan bawah, saat masih dalam posisi lari.
Yang dilarang adalahg:
·         Meloncat pada saat memasuki garis finish
·         Menarik/menggapai pita finish
·         Berhenti mendadak atau mengurangi kecepatan digaris finish.
Dari ketiga teknik dalam lari sprint tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
·         Konsentrasilah pada saat start dan lari
·         Pertahankan lari dari mulai start sampai garis finish
·         30 meter menjelang finish lari harus dipercepat
·         Sikap lari tetap pada jalur lurus
·         Badan tidak oleng ke kiri maupun kanan.

BAB V
AKTIVITAS SENAM LANTAI

A.    Sejarah dan hakekat senam lantai
Senam (gymnastic) berasal dari kota Yunani kuno. Gymnas berarti telanjang. Bangsa Indonesia mengenal olahraga senam sejak tahun 1963 ketika berlangsung olahraga Ganefo 1 di Jakarta. Perkembangan senamdi Indonesia cukup pesat dengan terbentuknya organisasi senamIndonesia, yaitu Persatuan Senam Seluruh Indonesia atau disingkat PERSANI.
Untuk mengetahui pengertian senam kita harus mengetahui ciri-ciri dan kaidah-kaidah dalam senam lantai yaitu:
1.      gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja
2.      gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh).
3.      gerakannya harus selalu tersusun dan sitematis.
Berikut ini ada beberapa pengertian senam lantai yaitu::
·        Senam lantai adalah bentuk latihan tubuh yang diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan gerak yang beraturan dan berkesinambungan.
·        Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar diudara dengan menumpu pada tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau meloncat kedepan atau kebelakang.
·        Senam lantai diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara sitematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari berbagai aktivitas yang dilakukan dalam senam lantai memiliki tujuan untuk :
1.      membentuk dan mengembangkan otot tubuh
2.       mengembangkan kualitas fisik
3.      membentuk keindahan tubuh
4.      memelihara kebugaran jasmani.

B.     Macam-macam gerakan senam lantai.
1.      Teknik berguling
Cara melakukan gerakan guling dapat dibedakan menjadi 2, yaitu mengguling kedepan dan mengguling kebelakang. Untuk dapat melakukan gerakan itu seseorang harus memiliki kelenturan tubuh dan keberanian.

Cara melakukan gerakan mengguling adalah sebagai berikut:
a.       Guling depan (forward roll)
1). Sikap permulaan
      Mengambil posisi jongkok bertumpu dengan kedua telapak kaki dan kaki rapat, badan condong kedepan, kedua lengan lurus kedepan, telapak tangan menghadap ke depan. Konsentrasikan diri pada latihan.
2). Gerakan
      Letakkan tumpua kedua telapak tangan  pada lantai atau matras, tangan lurus selebar bahu, badan condong kedepan, kedua tungkai lurus, dan pantat lebih tinggi dari bahu. Masukkan kepala diantara kedua lengan hingga dagu merapat didada dan bersamaan dengan itu dorongkan pinggul hingga pundak menyentuh lantai bersamaan dengan melihat siku, kemudian dilanjutkan berguling menggulat kedepan secara berurutan dengan pundak punggung dan tungkai ditekuk ke depan mengikuti arah gerakan.
3). Sikap akhir
      Kembali ke sikap jongkok. Badan condong kedepan bertumpu dengan ujung telapak kaki, kaki rapat, lutut ditekuk, dan ke dua tangan lurus kedepan.
b.      Guling ke belakang (back roll)
1). Sikap permulaan
      Jongkok dengan kedua ujung telapak kaki, badan condong ke depan, kedua tangan lurus sejajar bahu, dan posisi tubuh membelakangi arah sasaran.
2). Gerakan
      Dengan menjatuhkan badan kebelakang, kedua lengan dibengkokkan dan dagu dirapatkan kedada serta telapak tangan mengarah ke atas. Ibu jari berada didekat telinga, kemudian badan mengguling ke belakang bulat. Mendarat pada matras secara berurutan dimulai dari pantat, punggung,tengkuk, kepala bagian belakang, kedua tungkai dalam posisi ditekuk mengikuti gerakan badan pada saat berguling, kemudian dengan cepat kedua tangan dibulatkan hingga lurus pada saat pinggul mencapai titik tertinggi.
3). Sikap akhir
      Sewaktu badan mengguling mendarat pada kaki, kedua tangan cepat dilepas hinggakembali dalam posisi jongkok dan kedua tangan lurus ke depan.
2.      Kayang
Kayang adalah bentuk sikap jembatan dengan membentuk busur lengkung dan tumpuan pada  kedua lengan dan kedua kaki. Cara melakukan gerakan kayang adalah sebagai berikut:
a). Sikap permulaan
Posisi terlentang, lutut ditekuk rapat, tumit dirapatkan pada pantat, dan tempelkan telapak tangan pada lantai disamping telinga dengan ibu jari dekat telinga dan pandangan ke atas belakang.
b). Gerakan
Angkat tubuh keatas dengan cara meluruskan atau mendekatkan tangan dengan kaki sampai mebentuk lengkungan (busur), kedua kaki dan tangan tetap bertumpu pada lantai. Tahan gerakan tersebut hingga sepuluh hitungan.
c). Sikap akhir
Kembali pada sikap terlentang.

3.      Sikap lilin
Sikap lilin termasuk sikap keseimbangan dengan menggunakan punggung sebagai tumpuan dan tungkai tegak lurus ke atas. Cara melakukan sikap lilin adalah sebagai berikut:
a). Sikap permulaan
Dengan posisi terlentang lurus dilantai, kedua tungkai rapat, lengan disamping badan dan pandangan ke atas.
b). Gerakan
Angkat tungkai ke atas hingga ke dua kaki rapat dan lurus ke atas. Tubuh mengikuti gerakan tungkai, dan kedua tangan menopang dipunggung hingga berdiri dengan tumpuan pada pundak. Tahan gerakan tersebut hingga 10 hitungan.
c). Sikap Akhir
Tumpuan pada pundak badan dan ke dua tungkai dalam sikap tegak lurus ke atas (vertikal).
4.      Guling lenting
Guling lenting termasuk senam ketangkasan, yaitu mengguling yang diawali dengan hentakan pada tengkuk. Cara melakukan guling lenting adalah sebagai berikut:
a). Sikap permulaan
Dari sikap tidur terlentang kedua kaki rapat lurus ke belakang, kedua siku ditekuk dan ke dua telapak tangan pada matras dengan ibu jari berada disamping telinga dan jari-jari tangan lainnya menuju bahu.
b). Gerakan
Angkat kedua kaki secara bersamaan ke atas belakang hingga pinggul terangkat, kemudian lecutkan kedua kaki ke atas belakang dengan sumbu gerakan pada pinggang dan pinggul yang dibantu dengan tolakan kedua tangan pada matras hingga mendorong tubuh ke atas depan.
c). Sikap Akhir
Jongkok dengan tumpuan kaki, badan condong kedepan, dan kedua lengan lurus ke depan.
5.      Berdiri dengan kepala (head stand)
Berdiri dengan kepala termasuk latihan keseimbangan dengan tubuh membentuk sikap tegak lurus (vertikal). Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a). Sikap permulaan
Membungkuk, kedua kaki dalam posisi rapat lurus, tumpuan pada ujung telapak kaki dan kepala (kening), telapak tangan diletakkan disamping telinga, dan lengan membentuk garis segi tiga
b). Gerakan
Kedua tungkai diangkat ke atas secara bersama-sama dan perlahan-lahan hingga lurus ke atas, badan mengikuti gerakan kaki sehingga kepala sampai pada ujung kaki membentuk garis lurus keatas (vertikal), kedua tangan menjaga keseimbangan.
c). Sikap akhir
Berdiri dan bertumpu dengan kepala dan tangan.
6.      Berdiri dengan kedua tangan (hand stand)
Berdiri dengan kedua tangan termasuk bentuk latihan keseimbangan. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a). Sikap permulaan
Dalam sikap jongkok, kaki kiri ke depan atau sebaliknya dan kedua telapak tangan menumpu dimatras dengan bahu.
b). Gerakan
Angkat kaki belakang lurus keatas yang diikuti oleh kaki depan dengan mengikuti gerakan kaki belakang. Kemudian, kedua kaki dirapatkan hingga kedua tungkai tegak lurus. Demikian juga, posisi tangan sejajar dengan bahu lurus dan kepala tengadah.
c). Sikap akhir
Gerakan sikap akhir adalah dengan berdiri pada kedua telapak tangan (ujung kaki sampai tangan membentuk garis lurus ke atas/vertikal).

BAB VII
AKTIVITAS SENAM IRAMA

A. Hakikat Senam Irama
Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran jasmani, seperti: kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga berpotensi mengembangkan ketrampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasaan ketrampilan teknik suatu cabang olahraga. Dalam hal ini kita akan belajar banyak tentang senam ritmik atau sering disebut juga senam irama.
Senam irama adalah gerakan senam  yang dilakukan dengan irama musik ataulatihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam irama merupakan senam, dimana setiap gerakannya berdasarkan pada irama. Gerakan yang dilakukan dalam senam irama tidak terputus-putus sehingga akan membuat tubuh menjadi lentur. Ada dua jenis senam irama yaitu; senam irama tanpa alat dan senam irama dengan alat. Adapun alat yang digunakan dalam senam irama dengan alat dapat berupa tongkat, gada, pita, simpai, topi,ataupun bola.
Senam irama adalah olahraga gerak senam yang mengutamakan pada pembentukan sikap, keharmonisan dan keindahan gerak tubuh. Di dalam senam irama semua gerakan diprogamkan sesuai dengan irama yang mengiringi (musik). Ada tiga penekanan yangharus diberikan dalam senam irama, yaitu:
1.      Irama
2.      kelentukan tubuh (fleksibilitas)
kelentukan tubuh adalah keluwesan gerak tubuh, misalnya meliuk, membungkukkan badan ataupun memilin badan. Kelentukan tubuh dalam gerakan akan diperoleh berkat suatu latihan yang tekun dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
3.      Kontinuitas gerakan
Kontinuitas berupa rangkaian gerak yang tidak terputus dan bergerak secara berkelanjutan. Rangkaian gerak ini diperoleh dari gerak-gerak senam yang sudah disusun dalam bentuk rangkian yang siap dipertunjukkan.


B.     Macam-macam Pola Gerak Dasar dan Dominan Senam Irama
Untuk dapat melakukan gerakan senam irama dengan baik maka harus dikuasai terlebih dahulu tentang gerak dasar dalam senam irama. Ada tiga macam gerak dasar dalam senam irama, yaitu:
1.      Gerak tangan
      Gerak tangan meliputi gerakan mengayun,memutar, mengeper.
2.      Gerak badan     
Gerak badan meliputimeliuk,membungkuk, menengadah.
3.      Gerak kaki
Gerak kaki meliputi gerakan langkah dan loncat. Ada bebrapa macam gerakan langkah dan loncat yang harus dikuasai, yaitu:
v  Langkah:
a.       Langkah biasa                         f.  Langkah silang
b.      Langkah rapat                         g.  Langkah samping
c.       Langkah keseimbangan           h.  Langkah lingkar
d.      Langkah depan                       i.  Langkah tiga
e.       Langkah putar silang

v  Loncat:
a.       Loncat biasa                            f.  Loncat lingkar
b.      Loncat rapat                            g.  Loncat pantul
c.       Loncat depan                          h.  Loncat ayun
d.      Loncat silang                           i.  loncat putar silang
e.       Loncat samping                       j.  Loncat sepak.
Disamping itu gerakan dasar dalam senam mempunyai model gerakan yang dapat dibedakan dengan olahraga lain, dimana senam memiliki seperangkat pola gerak dasar dan dominan yang unik. Pola gerak dominan senam antara lain sebagai berikut:
1.      Pendaratan
Pendaratan diartikan secara luas sebagai penghentian gerak yangterkontroldari tubuh yang melayang pada saat turun
2.      posisi-posisi statis
statis berarti diam atau seimbang. Pesenam yang sedanf dalam posisi diam adalah pesenam yang sedang dalam posisi seimbang.
3.      Gerak berpindah
Berpindah diartikan sebagai berulang-ulang memindahkan tubuh atau gerak tubuh atau anggota tubuh yang menyebabkan tubuh berpindah tempat.
4.      Ayunan
Ayunan adalah bagian yang melekat dengan senam dan dapat diperkenanlakn pada ketrampilan manapun.
5.      Putaran
Putaran mempunyai peranan penting dalam pengembangan koordinasi, menyediakan sedemikian banyak variasi dalam programsenam.
6.      Lompatan
Lompatan dapat dilihat sebagai situasi ketika seseorang melontarkan dirinya ke udara.
7.      Layangan dan ketinggian
Layangan adalah peristiwa tatkala tubuh sedang berada diudara, terbatas dari kontak dengan alat atau permukaaan tanah.
C.    Proses Melakukan Gerakan Senam
Proses berolahraga secara teratur meliputi fase pemanasan, fase aerobik (gerakan inti), dan fase pendinginan yang harus kita lakukan, begitu juga pada aktivitas senam irama. Berikut ini fase-fase dalam senam irama:
1.      Fase pemanasan (warming up)
Gerakan pemanasan sangat penting sebelum kita melakukan gerakan inti,akan tetapi terkadang banyak orang yang melailaikan, hingga mengakibatkan otot sakit (cidera), frustasi ataupun tegang.
Pemanasan mempunyai 2 tujuan penting, yaitu:
a.       Menarik dan memanaskan otot-otot anggota tubuh
b.      Menyiapkan denyut jantung, hingga tubuh dapat bergerak secara berangsur-angsur untuk mendapat denyut jantung yang lebih tinggi dalam fase aerobik (inti).
Umumnya pemanasan harus terdiri dari latihan ringan untuk 3-5 menit, jangan sampai melakukan latingan yang berat, karena akan memerlukan banyak oksigen. Justru dengan latihan yang barat akan membutuhkan oksigen yang banyak sehingga akan menyebabkan keletihan ketika memulai fase aerobik (inti). 
2.      Fase Aerobik (inti)
Fase ini merupakan inti dari gerakan senam. Kegiatan senam irama harus dilakukan dengan teratur sesuai jadwal. Model gerakan pada fase ini adalah gerakan yang ringan dengan gerakan pelan tanpa gerakan yangkuat. Umumnya dalam fase ini gerakannya diulang 2-5 kali ulangan.
3.      Fase Pendingninan (Cool down)
Fase ketiga dari aktivitas senam disebut fase pendinginan atau ‘cooling down’ yang memerlukan sedikitnya waktu 5 menit. Pada fase ini harus tetap bergerak, tetapi cukup pelan untuk membeiarkan detak jantung menurun secara berangsur-angsur. Hal terpenting pada akhir latihan senam irama ialah perlunya untuk tetap bergerak agar darah dapat dipompakan dari sekitar kaki menuju pusat sistem peradarah darah. Jika tidak dilakukan bisa menyebabkan pusing atau sedikit sakit kepala atau bahkan bisa pingsan.

0 comments:

Post a Comment