February 17, 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Belajar Berpedang dan Teknik Kendou

Belajar Berpedang dan Teknik Kendou


Tahapan Latihan Kendo

1. Keiko. Secara sederhana berarti latihan. Pada tahap ini gerakan-gerakan dasar disempurnakan melalui pengulangan secara perlahan, dengan memecah rangkaian kata(rangkaian gerakan dasar baku) menjadi beberapa bagian, dan memahami bagaimana teknik-teknik yang dipelajari diterapkan dalam situasi perkelahian. Dengan cara berlatih seperti ini, seorang samurai belajar memahami prinsip-prinsipMetsuke (penggunaan indra penglihatan dengan benar), Seme (pemberian tekanan terhadap lawan) untuk dapat menguasai lawan, Maai(jarak jangkauan), dan Ma(tempo). Untuk melalui tahap latihan ini memerlukan waktu 5 (lima) tahun latihan rutin. Tahap latihan Tanren yang dimulai tiga atau empat tahun sejak awal latihan akan bersinggungan dengan tahap latihan Keiko ini.


2. Tanren berarti menempa, sebagaimana layaknya sebilah pedang ditempa, dengan kerja keras, keringat, dan pengorbanan waktu, mengharmoniskan unsur-unsur keras dan lembut dalam jasmani, mental, dan gerakan, seperti sebilah pedang yang memperoleh kekuatan dari kombinasi antara baja yang keras dan baja yang lunak. Sang murid mulai berlatih tanpa memperhatikan benar atau tidaknya gerakan yang dilakukan (walaupun demikian, gerakan-gerakan yang dilakukan harus tetap benar dan efektif) dan mengulang rangkaian kata secara keseluruhan tanpa terputus, dengan penghayatan seperti layaknya dia sedang benar-benar dalam situasi ShinkenShobu (duel dengan menggunakan pedang sampai mati). Pada tahap ini, postur tubuh menjadi semakin baik, gerakan-gerakan tubuh juga semakin alami, dan teknik-teknik menjadi semakin efektif karena penguasaan tempo yang lebih baik dan spontan. Sejalan dengan meningkatnya kepercayaan diri dan Kigurai(pembawaan, sikap) berkembang, latihan meningkat ke tahapan yang disebutRenshu.

3. Renshu.
Ren berarti memoles, untuk menyempurnakan latihan dengan cara meneruskan latihan keiko and tanren. Memoles dalam hal ini juga berarti memoles semangat / mental dan watak / karakter melalui pemahaman secara lebih rinci dan penafsiran. Untuk memperlihatkan adanya sikap kasih yang diperlukan untuk menghilangkan sifat egois, dan sombong dalam mengajar. Hal ini menuntun pada gelar Renshi, yang berarti seseorang yang memiliki kecakapan dan watak yang tersempurnakan dengan latihan. Gelar ini tidak diberikan kepada tingkat di bawah Dan 6 dan hanya diberikan oleh All Japan Kendo Federation (ZNKR). Setelah tahap ini, gerakan-gerakan menjadi lebih perlahan dan lembut, yang jika dilihat oleh mata awam nampaknya kurang efektif, tetapi teknik yang dilakukan sempurna dalam hal efisiensi, tidak menggunakan kekuatan sampai pada saat memotong dengan pedang dilakukan, sikap tubuh tetap tenang tetapi kondisi mental dan pikiran terus-menerus tetap awas dan siaga. Hanya setelah melalui tiga tahapan ini dan memperlihatkan kesederhanaan akan gerakan yang benar, dan memahami keseluruhan tahapan latihan ini melalui pengalaman pribadi barulah seorang murid dapat mencapai tingkat Dan 7 dan menerima gelar Kyoshi (tingkat guru) dari ZNKR.

Kendo adalah salah satu seni beladiri jepang tertua yang berasal dari tradisi Budo. dalam Budo, "do" memiliki arti sebuah jalan atau cara untuk mengembangkan diri melalui latihan beladiri. Kendo tidak hanya mengajarkan Teknik - teknik berpedang secara fisik, tetapi juga mengajarkan filosofi yang diwariskan Budo. Dalam Kendo kita dapat mengembangkan Jiwa yang kuat, pandangan dan pendirian yang positif dan cara hormat terhadap satu sama lain.
Pemain Kendo berpedang dengan menggunakan Pedang bambu yg fleksibel (shinai) untuk memukul target pada pakaian pelindung lawan. Serangan-serangan dasar dalam kendo:
1. Men





Serangan Men di tujukan ke kepala lawan. Pedang diangkat hingga melewati/tepat diatas kepala kemudian diayunkan hingga mengenai kepala lawan. Seangan men adalah serangan paling dasar dalam kendo. Kendoka pemula sangat disarankan untuk memperlancar serangan yang satu ini. variasi lain dari Men adalah Sayu-Men. Pada Sayu-Men, serangan diarahkan ke pelipis lawan baik pelipis kiri maupun pelipis kanan.
2. Kote






Serangan Kote ditujukan ke tangan kanan lawan. Bagian tangan yang diincar adalah daerah sekitar pergelangan tangan. Sama dengan Men, untuk melakukan kote, seorang kendoka juga mengangkat pedangnya ke atas dan mengayunkannya ke arah kote lawan. Serangan Kote biasanya merupakan teknik serangan kedua yang diajarkan pada kendoka setelah mempelajari Men.
3. Do









Serangan Do ditujukan ke arah perut lawan. Serangan Do juga dilakukan dengan mengangkat pedang ke atas untuk kemudian diarahkan ke bagian kiri perut/dada lawan (sudut pandang dari penyerang). Setelah Pedang menyentuh dada/perut, Pedang akan ditarik dengan tujuan membelah perut lawan. Pada tingkat awal, pukulan Do seakan2 dilakukan dengan 2 gerakan, namun seiring dengan bertambahnya pengalaman maupun keahlian seorang kendoka, maka serangan Do tadi akan menjadi sebuah gerakan yang mulus (clean cut). Serangan Do mungkin merupakan teknik yang paling sulit bila dibandingkan dengan teknik serangan dasar lainnya.
4. Tsuki





Serangan Tsuki adalah sebuah tusukan ke arah leher. Tsuki biasanya mulai diajarkan kepada kendoka tingkat menengah. Tsuki tidak diajarkan kepada kendoka pemula, karena serangan ini sangat berbahaya apabila meleset.
Dalam prakteknya, Keempat serangan dasar tersebut akan dikembangkan lebih jauh lagi menjadi serangkaian serangan yang lebih efektif lagi. Namun untuk mendapatkan latihan tersebut, dibutuhkan usaha dan waktu yang tidak singkat. Para kendoka pemula akan lebih diasah kemampuannya dalam melakukan serangan dasar terlebih dahulu. Dan proses ini sayangnya tidaklah singkat. Mungkin hal inilah yang menyebabkan jemunya para kendoka pemula karena mereka terus menerus dilatih serangan dasar saja. banyak dari kendoka pemula yang merasa tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan akhirnya berhenti berlatih kendo. Hal ini sangat wajar dan sering terjadi di segala macam aliran ilmu bela diri.

PERLENGKAPAN KENDO 
berlatih Kendo perlu beberapa perlengkapan atau Bogu. Di antaranya:















Kesan pertama dari Kendo adalah seni beladiri yg berisik, agresif dan keras. Kendo adalah seni beladiri yg dinamis, tetapi dengan pembelajaran yg lebih akan diketahui bahwa Kendo membutuhkan kemampuan dan konsentrasi yang tinggi, keanggunan dan ketangkasan fisik. Murid-murid berasal dari berbagai latar belakang usia.
Latihan Kendo terdiri dari beberapa tipe latihan. Setiap tipe latihan mempunyai tujuan yg berbeda-beda dalam mengembangkan para Kendoka.
Kendo, seperti juga seni beladiri lainnya memerlukan kedisiplinan dan kesungguhan untuk belatih.
Kendoka baru akan memulai latihan dengan mempelajari latihan dasar seperti etika(Reigi), pose badan dan langkah kaki yang berbeda-beda, dan cara mengayunkan pedang dengan benar. Dengan latihan secara bertahap, para kendoka dapat mempersiapkan untuk memulai latihan dengan menggunakan bogu. Latihan berikutnya akan ditentukan olek instruktur, tergantung dari apa yg difokuskan pada saat latihan

1. Kepala pelindung/helm dan bahu (Men). Ini terbuat dari mengane (paduan duraluminium atau titanium. Untuk men-futon (potongan panjang kiri dan kanan mengane), dan tsuki (tutup pelindung tenggorokan).
2. Pelindung dada (Do). Ini terbuat dari fiber ringan/bambu dan kulit.
3. Sarung tangan (Kote) yang terbuat dari kulit sapi atau rusa. Tapi juga bisa dari kulit sintetis.
4. Pelindung perut (Taret). Terdiri atas wakihimo (sabuk), haraobi (pelindung pinggang), danoodare/kodare (pelindung selangkangan).
5. Kendogi (pakaian kendoka). Ini terdiri atas jaket (gi) dan celanda (hakama). Keduanya terbuat dari katun dengan warna indigo. Kainnya cukup tebal untuk memberikan perlindungan dari serangan.
6. Tenugui, sebuah kain seperti syal yang diikatkan di kepala. Terbuat dari katun tipis bermotif kaligrafi yang berisi filsafat Jepang. Ia membantu menyerap keringat agar tak menetes di mata selama bertanding.
7. Pedang. Terdiri atas shinai dan bokken. Senjata utama dari kendoka adalah shinai (pedang bambu berlatih secara biasa), keiko (dipakai saat bertarung), dan shiai (dipakai untuk kompetisi). Shinai ini dibangun dari 4 bilah bambu. Panjang standar dan beratnya untuk pria adalah sekitar 500 gram dan wanita sekitar 420 gram.
8. Bokken yang terbuat dari kayu dan bentuknya mirip samurai/katana asli. Beratnya kurang lebih 2/3 dari samurai asli. Ini ada dua jenis yaitu panjang dan pendek.

Teori dalam Kendo

Teori tersebut meliputi:
Banyak yang mengira teori Kendo itu cuman Ki-Ken-Tai dan Mittsu no Sen padahal masih ada lagi dan dua hal tersebut merupakan bagian dari teori yang akan coba saya jelaskan di sini. Kendo mempunyai alur serangan yakni Maai->Seme->Tame->Ma->Mittsu no Sen->Waza (datotsu no Kikai).
Yakin kalian pasti bingung karena saya sendiri juga agak bingung, tapi saya coba terangkan satu-satu berdasarkan pengalaman saya…
1. Maai (jarak): Pertama kita harus mendapatkan jarak serang yang pas. Maai tiap Kendoka berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Ada yang jauh ada yang dekat. Dan harus bisa bikin kita dekat ke lawan tetapi lawan jauh ama kita.
2. Seme (threatening): Banyak yang mengartikan seme itu dengan pressing. Seme lebih dari itu, lebih ke arah mengancam. Tool nya Seme yakni Ki-Ken-Tai.
-Seme dengan Ki(Spirit): Mengancam lawan dengan Ki kita yakni KiaiKiai bukan tentang seberapa keras suara kita tapi menunjukkan akan kepercayaan diri kita dengan kemampuan yang kita miliki. Tentu saja dengan semakin keras suara kita diharapkan dapat membuat lawan tertekan. Tujuan dari Seme sendiri adalah untuk menjebak lawan terperangkap dalam Shikai (The Four Sicknesses) yaitu Ragu-ragu, Takut, Kaget, dan Curiga.
3. Tame (menunggu): Ini adalah kelanjutan dari Seme. Setelah lawan terperangkap dalam shikai kita seperti bertanya kepada lawan “Hey, what are you going to do?”. Lawan mau pukul kah, mundur kah, kaget kah, atau lainnya.
4. Ma (jeda): Ketika lawan terperangkap dalam shikai pasti ada moment sepersekian detik ketika lawan pertahanannya terbuka.
5. Mittsu no Sen (The Three First): Saya sudah menjelaskan apa itu Mittsu no Sen pada postingan saya yang lalu. Secara garis besar Mittsu no Sen adalah Sen no Sen, Sen Sen no Sen, dan Go no Sen.
6. Waza (technique): merupakan penyelesaian dari proses di atas. Bisa dapat ippon atau tidak.
Jadi teori adalah sember dari ilmu/teknik yang akan membentuk mindsetMindset akan membentuk sistem dan sistem akan membentuk karakter.
(sumber:berbagai blog yang saya lupa alamatnya,sekian,dan terimakasih)